BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman di era globalisasi yang semakin ketat ini, banyak terjadi persaingan dalam dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha ini, menuntut manusia harus bisa mencari peluang usaha maupun memberi peluang usaha agar dapat mempertahankan hidupnya dimasa yang akan datang.
Sulitnya mencari usaha disaat seperti ini, memacu daya fikir seseorang untuk berkreativitas dalam membuka dan membangun usaha sendiri mulai dari usaha yang kecil sampai yang besar. Salah satu contoh usaha yang dilakukan dalam berwirausaha adalah membangun sebuah pabrik tepung ikan, dikarenakan tepung ikan merupakan salah satu kebutuhan para pengusaha yang bergerak dibidang perikanan yang digunakan untuk memberi makan.
Sebagai mahasiswa teknik industri yang berkompeten, kami merencanakan untuk membangun sebuah pabrik tepung ikan dengan bahan baku yang terbuat dari limbah ikan (ikan bangkai). Adapun lokasi pembangunan yang terletak di daerah Marunda, dengan produksi yang akan dihasilkan 5 ton tepung ikan per hari. Perencanaan pembangunan pabrik tepung ikan ini, diharapkan dapat memberikan peluang kerja dan mengurangi tingkat pengangguran, serta mengurangi pencemaran lingkungan.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah akan merumuskan hal apa saja yang menjadi masalah dalam laporan penulisan ini. Masalah yang ingin diselesaikan dalam laporan penulisan ini adalah bagaimana merencanakan pembangunan sebuah pabrik tepung ikan yang menggunakan bahan ikan bangkai. Apakah biaya perencanaan yang akan dikeluarkan nanti melebihi dana yang tersedia.
1.3 Pembatasan Masalah
Perencanaan pembuatan pabrik tepung kanji ini pun dibatasi oleh beberapa hal, agar pembuatan laporan penulisan ini tidak keluar dari permasalahan yang akan dibahas. Adapun pembatasan dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pabrik yang akan dibuat merupakan pabrik tepung ikan.
2. Modal rencana pembuatan pabrik adalah Rp. 8.000.000,00.
3. Lokasi pembuatan pabrik adalah di Marunda.
4. Kapasitas produksi pabrik adalah sebesar 5 ton per hari.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini akan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan selama pengolahan data yang diberikan dalam perencanaan pembangunan sebuah pabrik tepung ikan. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pembuatan tepung ikan.
2. Mengetahui mesin-mesin yang digunakan pada proses pembuatan tepung ikan.
3. Mengetahui pendapatan (income) dan pengeluaran (outcome) dari proses perencanaan pembangunannya.
4. Mengetahui saldo sebelum dan sesudah pajak 10 %.
5. Mengetahui tahun lunas cicilan pinjaman uang dari Bank.
Proses Pembuatan Tepung Ikan
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat tepung ikan dari ikan segar. Cara yang paling sederhana yaitu dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari. Metode ini dibeberapa wilayah masih digunakan dimana kualitas produknya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan teknik modern. Sebagian besar proses pembuatan tepung ikan melalui tahap pemanasan, pengepresan, pengeringan dan penggilingan menggunakan mesin yang telah dirancang sebelumnya. Meskipun prosesnya sederhana, akan tetapi pada prinsipnya membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus untuk menghasilkan produk tepung ikan dengan mutu tinggi.
Gambar 1
1. Pemanasan (Cooking)
Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap air yang tertutup dimana ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup. Beberapa alat pemanas juga dilengkapi dengan fasilitas steam. Alat pemanas dalam industri dapat menampung sekitar 16 sampai 1600 ton bahan baku ikan segar per 24 jam.
Jika pemanasan kurang, maka hasil pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress. Bahan baku ikan segar tidak dilakukan pengeringan selama tahap proses pemanasan. Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu 95oC sampai 100 oC dalam waktu 15 sampai 20 menit. Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tepung ikan, menggunakan suhu 95 oC.
2. Pressing
Pada tahap ini terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam tabung yang berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan sekrup. Campuran air dan minyak yang diperoleh ditekan keluar melalui lubang dan bahan bentuk padat seperti dalam pembuatan kue sebagai hasil akhir dari proses pressing. Selama proses pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak menurun sekitar 4 %.
3. Pressing Liquor
Setelah dilakukan penyaringan untuk memisahkan material kasar dan material yang padat, kemudian material yang padat dan keras ini dilakukan pressing secara terus menerus dan disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang diperoleh kadang-kadang disuling yaitu proses yang dilakukan sebelum dimasukkan kedalam tangki penyimpan. Minyak yang disuling adalah minyak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam industri pembuatan minyak goreng dan margarin.
Bagian cair dari proses pressing liquor dikenal dengan nama stickwater yang berisi material yang telah dihancurkan yang beratnya sekitar 9% dari total padatan. Material ini sebagian besar berupa protein dan stickwater terdiri dari sekitar 20% dari total padatan. Material terbentuk kembali akibat penguapan stickwater sampai berbentuk sirup yang terdiri dari 30 sampai 50 % padatan dan kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yang dilarutkan. Pada umumnya produk hasil pressing liquor jika dipress kembali dan dikeringkan maka akan berbentuk tepung.
4. Pengeringan
Meskipun pada prinsipnya caranya sederhana, akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses pengeringan yang baik. Jika tepung tidak dikeringkan maka dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau bakteri. Dan jika pengeringan dilakukan secara berlebihan maka akan mengakibatkan nilai nutrisi yang dikandungnya dapat menurun.
Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak langsung. Pengeringan langsung menggunakan suhu yang sangat panas, yaitu sampai 500oC. Metode ini membutuhkan waktu yang singkat, tapi akan menyebabkan kerusakan yang lebih tinggi jika prosesnya tidak dilakukan secara hati-hati. Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan kondisi ikan mendingin, secara normal produk dipanaskan pada suhu 100oC.
Pada umumnya alat pengering berbentuk seperti tabung uap air dengan steam untuk mengeringkan tepung. Sebagian besar bau tidak sedap pada industri pengolahan berasal dari alat pengering. Alat pengering tidak langsung umumnya digunakan di UK.
Di UK, limbah ikan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tepung dan disini proses pengepressan bukanlah menjadi hal yang penting, karena kandungan minyak pada material sudah sangat sedikit. Tepung ikan ini diproses dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara memasak dan mengeringkan saja. Pertimbangan penggunaan tahap pressing adalah sebagai berikut:
Fleksibilitas penggunaan ikan yang berminyak, kurang berminyak atau campuran dari keduanya. Proses pemindahan air dengan pressing dan penguapan dari stickwater lebih murah karena pengaruh penguapan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat pemanas.
5. Penggilingan dan Pengemasan
Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan untuk memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel dari tulang dan dilakukan pengemasan tepung ikan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo. Dari tempat industri pengolahan tepung ikan, tepung ikan yang sudah siap jual kemudian ditransportasikan.
NB: tulisan ini orginal dari pemikiran Mahasiswa Teknik Industri Gunadarma. Mereka adalah Andreas Gerald, Gressella, Aji Wibowo, Maxs Wicaksono, Raditya Bayu, Prameswari RJ.
sis bab 1 sampai bab 5 tolong lah penjelasannya
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut