Rabu, 18 April 2012

Cara Penilaian Baik dan Buruk

            Manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam tingkah laku yang dapat mencerminkan jati dirinya sendiri yang dapat membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain. Tingkah laku dalam hal ini merupakan perbuatan yang dilakukan manusia dalam kesehariannya sebagai individu maupun kelompok. Perbuatan yang dilakukan manusia tersebut yang nantinya akan menghasilkan pendapat-pendapat sebagai penilaian berdasarkan beberapa sudut pandang antara manusia yang satu dengan yang lain. Beberapa penilaian tersebut dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu baik dan buruk.
Sesuatu hal dapat dikatakan baik apabila hal tersebut dapat diterima secara positif, mendatangkan kebahagiaan, dan tidak merugikan siapapun. Sebaliknya, suatu hal dapat dikatakan buruk apabila hal tersebut melanggar peraturan-peraturan yang ada yang dapat merugikan pihak tertentu. Penilaian baik dan buruk ini dapat dilakukan dengan beberapa cara dari berbagain sudut pandang, antara lain:
1.        Penilaian baik dan buruk menurut agama
Menurut agama, sesuatu atau perbuatan yang dianggap baik adalah hal yang dilakukan sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Sebaliknya, sesuatu atau perbuatan yang dianggap buruk adalah hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Namun dalam praktiknya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Kesalahan yang dimaksud adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, oleh karena itu keimanan dan ketaqwaan sangat berperan penting. Agama di seluruh dunia umumnya dan Indonesia khususnya pada dasarnya mengajarkan hal yang baik, hanya saja cara penilaian dan tolok ukur dari masing-masing agama tentang baik dan buruk yang membedakannya.
2.        Penilaian baik dan buruk menurut adat istiadat
Menurut adat istiadat atau disebut juga aliran sosialisme, penilaian baik dan buruk ditentukan berdasarkan peraturan yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat tersebut. Biasanya masing-masing adat istiadat memiliki peraturan masing-masing yang telah menjadi pedoman serta selalu berpegang teguh pada peraturan tersebut. Orang yang melanggar peraturan tersebut biasanya akan dihakimi berdasarkan konsekuensi yang telah disepakati secara adat istiadat. Masyarakat dalam kehidupannya selalu memiliki adat istiadat mengenai cara berpakaian, makan, minum, dan sebagainya dan membuat manusia yang mengikutinya dapat dikatakan sebagai orang baik dan sebagainya.
3.        Penilaian baik dan buruk menurut kebahagiaan
Menurut paham kebahagiaan atau hedonisme, yang dimaksud perbuatan baik adalah perbuatan yang selalu mendatangkan kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan. Selain itu, ada pula perbuatan yang mendatangkan penderitaan dan kepedihan, itulah perbuatan yang termasuk dalam perbuatan buruk. Pada dasarnya semua manusia menginginkan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupannya, oleh karena itu kebahagiaan merupakan tujuan hidup manusia sejak dilahirkan. Tak ada manusia yang menginginkan hidup penuh penderitaan. Paham ini dalam perkembangannya memiliki dua tahap. Tahap pertama lebih kepada paham yang bersifat ilmiah dan intelektual, tahap kedua lebih bersifat individual dan universal. Tahap pertama lebih mementingkan kebahagiaan akal dan rohani daripada badan karena akal dan rohani dapat merancang kebahagiaan sehingga sifatnya lebih lama dan kekal, sebaliknya dengan kebahagiaan badan. Tahap kedua yang bersifat individual lebih kepada pencapaian kebahagiaan utnuk diri sendiri sedangkan universal mengenai perncapaian kebahagian untuk orang lain.
4.        Penilaian baik dan buruk menurut bisikan hati (intuisi)
Bisikan hati atau intuisi merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan perbuatan yang dilakukan termasuk perbuatan baik ataupun buruk tanpa melihat akibat yang dapat memiliki kekuatan dalam jiwanya untuk membedakan antara perbuatan baik dan buruk. Perbuatan baik merupakan perbuatan yang dinilai baik sesuai dengan penilaian hati nurani yang dipandang baik. Sebaliknya, perbuatan buruk merupakan perbuatan yang dipandang buruk berdasarkan hati nurani manusia.
5.        Penilaian baik dan buruk menurut evolusi
Evolusi merupakan proses berkembangnya semua yang ada di alam menuju kesempurnaan. Menurut paham ini, semua yang ada di alam selalu (berangsur-angsur) mengalami evolusi. Manusia pada dasarnya selalu mengalami perkembangan, khususnya pada tingkah lakunya. Hal tersebut pasti terjadi karena manusia selalu ingin mencapai tujuan hidupnya. Tujuan hidup manusia menurut paham ini adalah kebahagiaan, yang menyebabkan manusia harus berkembang terus sesuai dengan lingkungannya agar tujuan atau cita-cita hidupnya tercapai. Menurut evolusi Darwin (1809-1882) adalah seorang ahli pengetahuan ynag paling banyak mengemukakan teorinya. Darwin dalam bukunya, Origin of Species dengan konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest. Inti dari teori tersebut bahwa alam akan selalu menyaring segala yang ada di alam, dalam hal ini yang mampu bertahanlah yang akan tetap hidup. Mengadopsi dari teori Darwin, bahwa yang bertahan dalam hal ini adalah nilai moral. Seiring berkembangnya zaman dan juga perilaku manusia, maka yang nilai moralnya tetap bertahan akan dipandang baik dan yang tidak bertahan akan dipandang buruk.
6.        Penilaian baik dan buruk menurut utilitarisme
Utilitarisme berasal dari kata utilis yang berarti berguna. Menurut paham ini, sesuatu yang berguna dapat dipandang baik, dan yang tidak berguna dipandang buruk. Pada masa sekarang ini, perkembangan dibidang teknik lebih pesat sehingga kegunaan dalam hal ini menjadi yang paling utama. Hal tersebut menyebabkan kegunaan selalu dikaitkan dengan materi dan juga hanya menganggap apa saja yang ada gunanya. Kemudian berkembang lagi pengertian kegunaan menjadi bermanfaat agar tidak selalu berhubungan dengan materi. Salah satu contohnya adalah kegunaan dalam hal rohani, yaitu orang yang bermanfaat bagi orang lain akan selalu dipandang baik, dan sebaliknya yang merugikan orang lain akan selalu dipandang buruk.
7.        Penilaian baik dan buruk menurut paham eudaemonisme
Menurut paham ini, yang menjadi pokok adalah kebahagiaan diri sendiri dan kebahagiaan orang lain. Hal ini berarti paham ini tidak hanya mementingkan kebahagiaan diri sendiri yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya. Manusia yang dapat mencapai kebahagiaan sendiri dan juga orang lain dianggap baik, dan juga sebaliknya. 
8.        Penilaian baik dan buruk menurut aliran pragmatisme
Menurut aliran ini, yang menjadi pokok adalah sesuatu yang berguna bagi diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Aliran ini menitikberatkan pada pengalaman, sehingga penganutnya tidak mengenal istilah kebenaran. Kebenaran hanyalah hal yang bersifat abstrak dan tidak menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupannya. Penilaian baik dan buruk hanyalah dilihat berdasarkan pengalaman hidupnya dan lingkungannya.  
9.        Penilaian baik dan buruk menurut aliran positivisme
Menurut aliran ini, ilmu alam merupakan satu-satunya ilmu yang dianggap benar. Aliran ini menolak berbagai macam spekulasi yang dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan. Menurut Comte untuk menciptakan masyarakat yang adil, diperlukan metode positif yang kepastiannya tidak dapat digugat. Terdapat empat ciri yang menjadi dasar pemikiran metode ini, yaitu:
a.       Metode ini diarahkan pada fakta-fakta
b.      Metode ini diarahkan pada perbaikan terus menerus dari syarat-syarat hidup
c.       Metode ini berusaha kearah kepastian
d.      Metode ini berusaha kearah kecermatan
10.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran naturalisme
Menurut aliran ini yang menjadi penilaian baik dan buruk adalah sesuatu yang dianggap sesuai dengan alam. Hal tersebut berarti mereka yang berperilaku secara alami dianggap sebagai sesuatu yang baik, dan mereka yang berperilaku secara tidak alami dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Berperilaku secara alami berarti bertindak sebagaimana seharusnya mereka sebagai makhluk alam, tidak dibuat-buat dan sesuai dengan kepribadian masing-masing.
11.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan dari aliran naturalisme. Hal yang menjadi penilaian baik dan buruk adalah “vitae” yang berarti hidup. Aliran ini berkeyakinan bahwa segala yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia harus dicapai dengan usaha yang keras. Manusia yang kuatlah yang akan menjadi pemenangnya dan dapat tetap hidup. Peperangan sangat dihalalkan dalam aliran ini, sehingga mereka yang ingin tetap hidup harus terus bersaing antara yang lainnya untuk menentukan siapa yang paling kuat.
12.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran idealisme
Aliran ini memiliki ungkapan “segala yang ada hanyalah yang tiada”. Maksud dari ungkapan tersebut adalah akal pikiran manusia sangat berperan penting, karena sesuatu yang ada hanyalah hasil pemikiran manusia dan tidak akan sebagus dan seindah aslinya. Pemikiran manusia tersebut berbentuk ide-ide yang nantinya akan menjadi penilaian baik dan buruk. Sesuatu yang dianggap baik dan buruk menurut aliran ini hanyalah ada di dalam pikiran manusia itu sendiri.
13.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran eksistensialisme
Aliran ini memiliki ungkapan Truth is subjectivity”. Maksud dari ungkapan tersebut adalah eksistensi atau keberadaan manusia selalu berhubungan langsung dengan keputusan yang diambilnya. Hal tersebut berarti sesuatu akan terjadi jika manusia telah memutuskannya, jika tidak maka tidak terjadi apa-apa. Oleh karena itu, masing-masing individu itu sendiri yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya sendiri. Jika kebenaran dan kebaikan ada didalam dirinya maka itulah yang terbaik baginya, dan apabila keburukan terletak pada dirinya maka itulah yang disebut buruk untuk dirinya.
14.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran marxisme
Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memperbolehkan segala cara yang dilakukan asal dapat mencapai tujuan. Apapun cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan dianggap baik berdasarkan aliran marxisme ini. Sebaliknya, jika mereka yang tak dapat melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan dianggap buruk.
15.    Penilaian baik dan buruk menurut aliran komunisme
Aliran komunisme adalah salah satu aliranyang paling berpengaruh dalam dunia politik. Aliran ini berpendapat bahwa kaum buruh dan tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Penilaian baik dan buruk tergantung pada bagaimana mereka dapat mengikuti dengan baik sebagai apa mereka seharusnya. Buruh yang seharusnya menuruti semua perintah atasannya, maka itu yang disebut baik dan sebaliknya.


Sumber:

http://kanaichishino. wordpress.com/2012/03/14/etika-dan-penilaian-baik-dan-buruk/
http://leqoen.blogspot.com/2011/02/aliran-komunisme.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar