Minggu, 28 Oktober 2012

Wawancara Kewirausahaan dengan Pak Iwan



Materi tentang apa itu kewirausahaan, tujuan, ciri-ciri, dan penjelasan lainya sudah saya jabarkan pada tulisan sebelumnya. Nah untuk tulisan selanjutnya ini saya mencoba mengamati salah satu dari implementasi tentang kewirausahaan. Jadi, dalam hal ini saya mewawancarai salah satu narasumber yang memiliki jiwa kewirausahaan. Beliau ini bermata pencaharian usaha warung kecil-kecilan di daerah Tanah Baru, Depok.

Seorang pria yang bernama Iwan yang membuka warungnya di daerah Tanah Baru, Depok sejak 5 tahun yang lalu, yaitu tepatnya pada pertengahan tahun 2007. Pak iwan ini memiliki tiga orang anak, satu lelaki dan dua wanita. Sebelum membuka usaha warung rumahan ini, Pak Iwan sempat membuka usaha warung “Bakso Pacitan” di tempat yang sama. 

Pak Iwan memilih membuka usaha bakso karena beliau berasal dari Pacitan, Jawa Timur dimana usaha keluarganya yang terkenal adalah membuat bakso dengan ciri khas kota Pacitan. Setelah itu memilih untuk membuka warung rumahan karena usaha “Bakso Pacitan” tersebut dialihkan ke kakak tunggalnya. Jadi lokasi usaha “Bakso Pacitan” dan warung miliknya tersebut bersebelahan.

Meskipun hanya kecil-kecilan, usahanya tersebut saat ini masih mampu menyekolahkan anak-anaknya. Anak lelaki yang pertama sudah SMP dan anak perempuan yang kedua masih SD, sedangkan anak perempuannya yang ketiga masih balita. Ketiganya beserta istrinya bertempat tinggal di Bekasi bersama mertua dan adik iparnya. Beliau ini tidak malu dengan pekerjaan yang digelutinya sekarang. Baginya, selama pekerjaan tersebut masih halal tidak ada halangan baginya untuk menghidupi keluarganya dengan hasil jerih payahnya. 

Jujur saya sedikit terharu dengan bapak tiga orang anak ini. Beliau memang tidak memiliki keahlian khusus untuk memperoleh pekerjaan yang lebih menjanjikan dari ini, namun semangat beliau tidak pernah surut dalam hal mencari nafkah untuk keluarganya selama itu halal. 

Pernah suatu ketika anak laki-lakinya terkena fitnah di sekolahnya. Akhirnya guru-guru di sekolah anaknya tersebut membuat agenda rapat dengan orang tua murid dengan dalih Pak Iwan ini bias datang. Benar saja, Pak Iwan dengan sigapnya sebagai seorang bapak meninggalkan pekerjaannya untuk beberapa saat -padahal saat itu sedang ramai-ramainya- untuk mengklarifikasi msalah yang menimpa anak lelaki semata wayangnya itu. Kepada guru anaknya tersebut beliau berkata “Bu, meskipun saya pengangguran yang hanya menjaga warung, tetapi saya tidak punya waktu jika hanya mengurusi masalah seperti ini, apa sebenarnya masalah anak saya?” 

Guru tersebut tidak bisa menjawab dengan benar, hanya pernyataan-pernyataan “ngawur” yang dilontarkan guru tersebut. Artinya, Pak Iwan ini benar-benar seorang bapak yang bertanggung jawab kepada keluarganya. Beliau tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi kepada keluargganya. Jelas hanya demi membela anaknya beliau jauh-jauh dari Depok ke Bekasi hanya demi menyelesaikan masalah anaknya tersebut.

Terlepas dari itu semua, Pak Iwan ini senang berwiraswasta karena menurutnya lebih bebas dan tidak ada aturan khusus yang mengatur gerak geriknya. Tetapi memang lebih membutuhkan kerja keras dibandingkan pegawai kantoran yang sudah jelas pekerjaannya. Toh hal tersebut tidak masalah bagi beliau selama itu merupakan pekerjaan yang disenanginya.

Ya seperti itulah sedikit wawancara saya dengan Pak Iwan ketika saya sedang mampir ke tempatnya. Jiwa kewirausahaan itu ternyata penting bagi mereka yang memang “bosan” dengan peraturan perkantoran. Sebenarnya semua pekerjaan itu boleh-boleh saja asalkan masih terbilang halal seperti Pak Iwan ini.

Terima Kasih :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar