Anda
tentu sering mendengar mengenai kata usaha, wirausaha, wirausahawan,
kewirausahaan, atau dalam bahasa kerennya “entrepreneur”. Tetapi apakah Anda
tahu apa definisi dari kata-kata tersebut? Apa sih yang membedakan? Berikut ini
akan saya berikan sedikit penjelasan mengenai semuanya. Pertama-tama saya akan
berikan pendapat-pendapat dari para ahli sebagai berikut:
1.
Harvey Leibenstein
(1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan
yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua
pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya
2.
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan
3.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan
wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan
disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan
dan pengawasan.
4.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan
mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
5.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian
6.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung
maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya
7.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Jadi,
sudah ada bayangan ya mengenai kata-kata yang saya sebutkan di atas. Pada
intinya, usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan memberikan
seluruh kemampuan yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian usaha ini tentunya dapat berbeda-beda menurut bidang ilmu lain. Sedangkan
kewirausahaan berasal dari kata wirausaha yang dalam bahasa Inggrisnya adalah
entrepreneur. Kata ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon,
seorang ekonom Perancis. Menurutnya, entrepreneur merupakan “agent who buys
means of production at certain prices in orderto combine them”. Dalam waktu
yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya-Jean Baptista Say menambahkan
definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin.
Pada
dasarnya kewirausahaan ini memang kata yang umum didengar oleh setiap orang,
dan pendapat masing-masing orang pun berbeda-beda. Tetapi berdasarkan para ahli
di atas dapat saya simpulkan, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan atau
sikap yang meliputi kegiatan-kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang baru
secara kreatif dan inovatif dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki
yang berbeda dan belum diidentifikasikan di pasaran. Sedangkan wirausahawan
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda dengan yang sudah ada dan dapat menemukan peluang bisnis yang
menjanjikan.
Tentunya
penting sekali bagi setiap manusia untuk memiliki kemampuan kewirausahaan,
karena semakin kesini semakin banyak manusia yang yang setelah lulus jenjang
pendidikan hanya menganggur dan menjadi “sampah” dalam bahasa kasarnya. Hal
seperti ini tentu menjadi sesuatu yang memperihatinkan jika hanya terus
berkelanjutan dan tidak ada penanganan. Saya jadi terpikirkan pertanyaan yang
sering didengar dan mungkin anda juga pernah mendengarkan, yaitu “ke mana
setelah kuliah?” Kebetulan saya adalah seorang siswa yang menuntut ilmu di
salah satu perguruan tinggi maka seperti itulah kalimat yang sering saya
dengar.
Apa
yang ada dibenak anda jika anda diajukan pertanyaan yang sama seperti ini?
Mungkin hanya mereka yang memiliki perencanaan matang atau tujuan yang pasti
yang bisa menjawabnya. Saya yakin sebagian besar orang akan berpikir keras
untuk menjawabnya. Sebenarnya hal yang paling dituntut agar kita dapat menjawab
pertanyaan tersebut salah satunya berkaitan dengan kemampuan kewirausahaan.
Saya tidak menyebutkan kewirausahaan yang paling utama, tetapi hanya salah satu
yang dapat membantu menjawab pertanyaan tersebut.
Mereka
yang memiliki kemampuan kewirausahaan akan dengan mudah menjawab pertanyaan
tersebut, dan jika semua orang memiliki kemampuan tersebut maka tidak akan ada
lagi pengangguran yang “bertebaran” di jalanan. Hal ini berkaitan juga dengan
tujuan dari kewirausahaan itu sendiri. Tujuan dari kewirausahaan adalah untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan
martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan
tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya
mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam
berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas.
Berikut ini jenis-jenis dari kewirausahaan,
antara lain:
1.
Innovating
Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif,
trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2.
Imitative
Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari
para Innovating Entrepreneur
3.
Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati
dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi
jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan
kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4.
Drone Entrepreneurship
Drone
= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan
mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Output
dari kewirausahaan itu sendiri adalah nilai tambah dari sesuatu yang dihasilkan,
meliputi:
1.
Pengembangan teknologi
baru (developing 1. new technology),
2.
Penemuan pengetahuan
baru (discovering new knowledge),
3.
Perbaikan produk
(barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
4.
Penemuan cara-cara
yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber
daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and
services with fewer resources).
Kewirausahaan ini sendiri memiliki
beberapa ciri-ciri dan watak dari seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan.
berikut ini beberapa cirri-ciri dan watak dari kewirausahaan.
No
|
Ciri-ciri
|
Watak
|
1
|
Percaya
Diri
|
Keyakinan,
ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme
|
2
|
Berorientasi pada tugas dan
hasil
|
Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energetik, dan inisiatif
|
3
|
Pengambilan
risiko
|
Kemampuan
untuk mengambil risiko yang wajar dan suka tantangan
|
4
|
Kepemimpinan
|
Perilaku sebagai pemimpin,
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
|
5
|
Keorisinilan
|
Inovatif
dan kreatif serta fleksibel
|
6
|
Berorientasi ke masa depan
|
Pandangan ke depan, perspektif
|
(Sumber: dari Meredith, et.al, dalam Suryana, 2001 : 8)
Sumber: