Teknik Industri adalah
suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang, mengatur dan
mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin, metode, material,
lingkungan menjadi suatu sistem dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi
pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap
suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk,
perancangan sistem kerja, perawatan mesin, sistem produksi hingga pada kualitas
hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut.
Teknik Industri
memiliki ruang lingkup yang sangat luas tidak hanya dalam penelitian dan desain
suatu produk yang berhubungan dengan teknologi tetapi juga mencakup aktivitas
bisnis contohnya seperti sistem pemasaran yang dijalankan perusahaan, keuangan,
pengembangan sumber daya manusia, dan lain-lain. Kedua faktor tersebut saling
menunjang satu sama lain.
Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu matematika,
fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran,
keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental
dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan. Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu,
tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses
perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah
sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang,
atau yang lain.
Berdasarkan kondisinya
dilapangan, seorang sarjana teknik industri tidak hanya dituntut untuk bisa
menjalankan atau melaksanakan tugas diatas tetapi juga diharapkan dapat
berperan penting dalam suatu pengambilan keputusan sebagai suatu penggagas ide
yang mempunyai pengaruh kuat dalam perusahaan. Ilmu Teknik Industri dapat
dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen
Industri, serta Sistem
Industri dan Tekno-Ekonomi.
Sistem
Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri
untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang
terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses
perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan
perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan
Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
Bidang
keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan
teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui
fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani
dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan
yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah
tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi
(sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak
ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik. Jenis
bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah
Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
Bidang
keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang
memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem
integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi,
teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem
Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem
Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data. Bidang
keahlian teknik industry tersebut dapat dijelaskan melalu bagan sebagai
berikut.
Bagan Bidang Keahlian Teknik Industri
Bidang keahlian Sistem Manufaktur
terdiri dari Production Engineer/Officer/Manager,
Facility Layout and Plant Designer, Product Design and Development, PPIC
Officer/Manager, Maintenance Office/Manager. Bidang keahlian Manajemen Industri
terdiri dari Business Excellence Team, Standard and Procedure Development
Officer, Marketing Manager, QA (Quality Assurance) Officer/Director, Process
Planner, Operations Staff until Directors. Bidang keahlian Sistem Industri dan
Tekno-Ekonomi terdiri dari Plant Energy Manager, Building/Facility Energy
Manager, Utility Energy Auditor, Utility Energy Analyst, Consulting Energy
Engineer/Manager, DSM Auditor/Manager.
Manajemen produksi (Production
Engineer/Officer/Manager) adalah salah satu cabang manajemen yang
kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang
dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen
produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dari manajemen
produksi ada dua yakni:
1.
Merancang sistem produksi
2.
Mengoperasikan suatu sistem produksi
untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses
produksi meliputi:
1.
Proses ekstraktif, contoh pertambangan
batu bara, pertambangan timah.
2.
Proses fabrikasi, contoh perusahaan
mebel, perusahaan tas.
3.
Proses analitik, contoh minyak bumi
diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
4.
Proses sintetik, contoh proses pembuatan
obat, pengolahan baja.
5.
Proses perakitan, contoh perusahaan
televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
6.
Proses penciptaan jasa-jasa
administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang
lingkup manajemen produksi, yaitu:
1.
Perencanaan sistem produksi
2.
Perencanaan operasi dan sistem
pengendalian produksi
Production Engineer/Officer/Manager memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu merahasiakan sistem produksi perusahannya, menjaga keamanan
dari spesifikasi mutu produk yang dapat meningkatkan kualitas produk menjadi
lebih tinggi.
Facility Layout and Plant Designer
merupakan salah satu bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja,
bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang
atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga
memakan waktu yang berharga. Facility Layout and
Plant Designer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu dapat menyimpan
rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki perusahaan tersebut,
tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya, memperbaiki layout
seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
Product Design and Development (Desain
dan Pengembangan Produk) merupakan bidang keahlian teknik industri yang
tugasnya merancang dan membuat inovasi suatu produk yang akan diproduksi,
memilih material yang cocok digunakan untuk produk yang akan dibuat. Produk
bukan hanya terus dirancang sepanjang perusahaan terus berdiri, tetapi juga
membuat rancangan produk baru untuk bersaing dengan competitor yang lain agar
tidak gulung tikar dan memikat masyarakat. Product Design and Development
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai
inovasi produk yang belum diluncurkan, tidak membocorkan rahasia perusahaan
yang menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan.
PPIC
Officer/Manager memiliki tugas dalam penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh
fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya,
untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya harus
memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia ketika
produksi dilakukan. PPIC Officer/Manager memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan dana untuk pengadaan material
sebaik mungkin dengan tidak menyalahgunakannya, tidak membocorkan rahasia dari
proses produksi yang dilakukan.
Maintenance
Office/Manager memiliki tugas menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin,
peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan. Maintenance Office/Manager memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu membuat jadwal pemeliharaan mesin, peralatan dsb dengan dana
yang telah ditentukan, tidak membocorkan rahasia perusahaan mengenai peralatan
apa saja yang di-maintenance secara berkala .
Business
Excellence Team memiliki tugas sebagai pemimpin yang membangun sebuah tim kerja
yang hebat (bagus), bagaimana membangun tim dengan kerjasama yang baik yang
dapat membantu kelancaran proyek tersebut dilaksanakan. Karena
dengan adanya Tim Hebat (Super Team), dapat mencapai kesuksesan. Sebagai seorang
pimpinan, harus membangun sebuah tim yang hebat agar kesuksesan bisa diraih
dengan hasil optimal dan tepat waktu. Business
Excellence Team memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak berbicara yang
dapat menyinggung rekan satu tim agar selalu terjalin kekompakan, menjaga
rahasia masing-masing tim dan menghormatinya sebagai manusia yang tidak luput
dari kekurangan, mencari kelebihan masing-masing tim dan menggunakannya secara
bijaksana dalam rangka memajukan dan meraih kesuksesan.
Standard
and Procedure Development Officer memiliki tugas mengevaluasi standar waktu kerja dan merancang cara kerja
manual terbaik. Membuat bagaimana seluruh sistem kerja berjalan dengan
sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas yang seharusnya. Standard and Procedure Development Officer memiliki kode etik
dalam bekerjanya, yaitu tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan,
mengetahui kelebihan dan kekurangan pekerja dan menghormatinya dengan tidak
memanfaatkan kekurangan masing-masing pekerja.
Marketing Manager memiliki tugas bertanggung jawab terhadap manajemen
bagian pemasaran, bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi. Selain itu, manajer pemasaran juga bertugas sebagai
koordinator manajer produk dan manajer penjualan, membina bagian pemasaran serta
membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran, membuat laporan pemasaran
kepada direksi. Marketing Manager memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin kepada konsumen
dengan tidak dibuat-buat, menarik perhatian konsumen dengan cara yang tidak
curang, tidak memaksa konsumen agar harus tertarik dengan produknya, menjaga
rahasia perusahaan mengenai kekurangan produk tersebut.
QA (Quality Assurance) Officer/Director memiliki tugas menjamin mutu produk yang berasal dari mutu proses yang
baik. Kualitas produk merupakan hal yang paling penting, karena konsumen
memiliki kebutuhan yang tinggi akan kualitas produks yang baik. QA (Quality Assurance) Officer/Director memiliki kode etik
dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai peningkatan
kualitas produk yang merupakan salah satu rahasia yang paling penting yang
membedakan dengan kompetitor lainnya.
Process
Planner memiliki tugas mejadwalkan produksi setiap mesin didekorasi, membuat
material request (MR) dan manufacturing order (MO), memantau output produksi
harian didekorasi, serta menghitung efesiensi produksi. Process Planner
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu memesan material kepada supplier
sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Operations
Staff until Directors memiliki
tugas memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan
efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence). Operations Staff until Directors memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas
yang dimiliki perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan
dirancangnya, memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak
disalahgunakan.
Plant
Energy Manager memiliki tugas melakukan persiapan dan seleksi
tenaga kerja/ Preparation and selection, pengembangan dan evaluasi karyawan / development
and evaluation, Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / compensation
and protection. Plant Energy Manager memiliki kode
etik dalam bekerjanya, yaitu menyeleksi tenaga kerja sesuai denga keahlian
dibidangnya dengan tidak membocorkan kekurangan dari pekerja tersebut pada saat
bekerja, memberikan pertanyaan sejujur mungkin kepada calon pegawai dan tidak
memojokkan calon pegawai jika tidak memenuhi spesifikasi pegawai yang
dibutuhkan.
Building/Facility
Energy Manager memiliki tugas membuat perencanaan keseluruhan proyek,
pengerahan (mobilisasi) sumber daya, pengerahan (menggerakkan) partisipasi
masyarakat, pengganggaran, pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh
pemerintah, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta melakukan pengawasan. Building/Facility
Energy Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan sebaik
mungkin dana yang telah diberikan untuk pembangunan proyek tersebut, berkata
dengan sebaik mungkin kepada pemerintah dengan tidak mengada-ada misalnya
penambahan dana pembangunan.
Utility
Energy Auditor memiliki tugas menghitung audit energi yang digunakan untuk
proyek atau produksi. Energi dihitung untuk mengetahui banyaknya energi yang
telah digunakan untuk dilakukan perbaikan selanjutnya agar dapat digunakan
lebih efisien dari sebelumnya. Utility Energy Auditor memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik perusahaan jika energi yang digunakan
melebihi batas yang telah ditentukan, melakukan audit dengan sejujur mungkin
dan tidak memojokkan suatu bagian dari perusahaan jika terdapat kejanggalan
mengenai energi yang telah digunakan.
Utility
Energy Analyst memiliki tugas menganalisis energi yang digunakan dalam proses
produksi (proyek), merencanakan ulang energi yang akan digunakan selanjutnya
untuk proyek selanjutnya secara efisien. Utility Energy Analyst memiliki kode
etik dalam bekerjanya, yaitu memberikan hasil analisis penggunaan energy secara
jujur kepada perusahaan, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan
sebagai utility energy analyst. Menjaga sebaik mungkin rahasia perusahaan
kepada pihak lai yang tidak bersangkutan.
Consulting
Energy Engineer/Manager memiliki tugas membantu manajemen konstruksi, mulai
dari perizinan, pembangunan, penyerahan/pra operasional, operasional/memanage
building, dan juga marketing. Consulting
Energy Engineer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata
sejujur mungkin mengenai apa yang harus dilakukan bagi perusahaan dalam
menjalankan proyeknya, tidak menjerumuskan kliennya kepada tindakan-tindakan
yang tidak seharusnya dilakukan, membimbing dan member masukan sebaik mungkin
agar proyek yang ditanganinya dapat berhasil dan sukses, tidak membocorkan
rahasia kliennya kepada pihak lain yang tidak bersangkutan.
DSM
Auditor/Manager memiliki tugas meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan yang digunakan
oleh perusahaan listrik untuk mempengaruhi
pelanggan tentang waktu dan intensitas
penggunaan energi listrik sedemikian rupa
sehingga dapat merubah kurva beban sesuai
dengan dari sisi pasokan perusahaan sehingga
saling menguntungkan antara pelanggan dan
perusahaan listrik. DSM Auditor/Manager memiliki kode
etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik perusahaan dan tidak
memperngaruhi konsumen melalui jalan negative sehingga konsumen tidak lagi
mempercayai perusahaan tersebut. Membuat laporan se-transparan mungkin agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dengan menyalahgunakan laporan yang
akan dibuatnya.
Sumber: